Kamis, 27 Oktober 2016

Ini dia Caranya Bedakan Gorengan Asli dan Gorengan Plastik Berbahaya!

Siapa yang gak doyan gorengan? Makanan kecil ini sudah sangat bersahabat buat masyarakat Indonesia. Dengan harga murah dan variasi yang bermacam-macam, makanan ini layak dicemil hangat-hangat atau bahkan dijadikan lauk pauk.

Sayangnya untuk meraup untung lebih, sejumlah pedagang gorengan berbuat nakal dengan mencampur plastik pada minyak goreng panas. Padahal, ini sangat berbahaya! Sakit pencernaan hingga kanker bisa menimpamu yang makan gorengan berplastik. Lalu, gimana cara membedakan gorengan asli dan gorengan plastik?


1. Dari rasanya, gorengan plastik bertekstur garing dan renyah.
Bunyinya kriuk dan tampilannya cantik.

Siapa yang bisa menolak gorengan dengan cita rasa gurih, garing, renyah, dan berbunyi kriuk saat disantap? Sayangnya, inilah ciri-ciri awal gorengan yang dimasak dengan minyak berplastik. Secara kimiawi, saat digoreng, plastik dan minyak tidak akan larut menjadi sebuah senyawa baru. Yang terjadi justru plastik hanya meleleh dalam larutan minyak panas. Ini dikarenakan level polar plastik lebih kecil daripada minyak goreng. Dengan begitu, kandungan plastik tetap ada dan tidak hilang begitu saja setelah proses penggorengan.

2. Kalau kamu mendiamkan gorengan ini sampai dingin, rasanya tetap saja renyah.

Jika kamu masih belum yakin dengan ciri pertama, ciri kedua ini bisa lebih meyakinkanmu. Jika kamu membiarkan gorengan tersebut sampai mendingin, rasanya akan tetap renyah. Padahal logikanya, rasa renyah akan muncul saat gorengan masih dalam keadaan hangat. Jika dingin, biasanya gorengan berkurang renyahnya dan tepung terasa lebih menebal (terutama pada tempe goreng).

3. Tapi, justru muncul banyak bercak putih saat gorengan dingin.

Jika kamu melihat ciri-ciri nomor dua, cek juga bagaimana penampakan gorengan. Setelah dingin, gorengan berbahaya ini tidak hanya masih renyah, melainkan memiliki bercak putih. Ini karena gorengan diolah dengan plastik berwarna bening supaya warnanya tidak berubah drastis.

4. Kadang di balik renyah dan kriuknya, muncul rasa agak pahit.

Meskipun renyah dan kriuk saat digigit, kalau kamu peka, ada rasa semu-semu pahit pada gorengan ini. Rasa pahit ini tentu saja muncul dari si plastik yang dicampur saat menggoreng.

5. Saat ditiriskan oleh penjual, warnanya tampak mengkilat.

Saat gorengan yang ingin kamu beli ditiriskan oleh penjualnya, kamu bisa mengamati terlebih dahulu dari dekat. Biasanya, gorengan berplastik akan nampak mengkilat karena adanya lapisan plastik yang menyelubungi.

6. Saat dipegang, minyak pada gorengan terasa lebih lengket.

Padahal, gorengan yang asli (digoreng tanpa plastik) akan terasa licin karena minyak. Beda dengan gorengan yang tertempeli minyak sekaligus lelehan plastik. Tentu saja gorengan berplastik lebih lengket.

7. Cara termudah untuk membedakan adalah dengan membakarnya. Gorengan akan meleleh kalau memang mengandung plastik.

Ya. Ini tidak jauh berbeda seperti saat kamu sedang membakar plastik. Lelehannya bahkan sangat visible seperti lelehan lilin. Secara kimiawi, ini karena plastik yang dibakar akan bereaksi dengan oksigen.

8. Api dari pembakarannya pun besar.

9. Bau hasil pembakarannya juga tidak enak. Mirip ketika kamu membakar sampah plastik.

Kalau kata orang Jawa, bau yang dihasilkan “sangit”.

10. Meski kamu menyimpannya selama beberapa hari, tampilannya tetap tahan lama.

Gorenganmu tidak habis dan membuatmu terpaksa menyimpannya? Coba cek! Kalau tampilannya masih nampak seperti baru dan tetap menggoda, mungkin inilah tandanya kamu harus waspada! Jangan beli gorengan di tempat itu lagi, ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar